Minggu, Juli 29, 2007

Opak, Mudah bikinnya, mudah jualnya

Memasarkan opak tidaklah terlalu sulit. Cukup dibawa ke pasar maupun dititipkan ke toko swalayan, pembeli akan dating dengan sendirinya. Bahan untuk membuat opak juga tidak sulit, hanya dengan singkong, diramu dengan bumbu bawang putih, garam, penyedap rasa, daun kucai dan cabai, jika menginginkan rasa pedas.

Resepnya mudah ditiru, namun untuk membuat khas memang ada rahasianya tersendiri. Untuk bisa mengikuti jejak bisnis opak ini, bisa dilakukan dengan dua cara. Pertama, cara produksi; dan kedua, cara pemasaran dengan pengemasan produk. Tentang cara memproduksi, Muhtar, perajin opak dari Wonosobo mengatakan, itu mudah dilakukan. Singkong tinggal direbus hingga masak.
Setelah itu didinginkan dan ditumbuk menjadi adonan kemudian diberi bumbu-bumbu bawang, garam dan penyedap serta daun kucai. Kemudian adonan singkong berbumbu itu dibentuk sesuai dengan selera dan diiris tipis-tipis. Begitu diirisi, kemudian dikeringkan atau dijemur di panas matahari. Proses pengeringan hanya membutuhkan waktu sehari saja bila panas mahatari menyengat , namun jika tak ada panas bisa memakan waktu dua hari. ”Kita selama ini masih manual dengan menjemur di terik matahari,” ujar Muhtar.
Sementara untuk bentuknya bisa disesuaikan dengan selera. Jika ini dibikin bulat besar bisa, bentuk lidah bisa atau apa saja.Untuk modal, kata dia, sangat tergantung pada kemampuan. Namun, untuk bisa mendapatkan hasil yang cukup untuk hidup, minimal harus memproduksi 100 kg singkong. Karena kapasitas produksi itu mampu menghasilkan opak 70 kg kering. Sehingga jika harga opak mentah Rp 3.000 per kilogram, keuntungan bisa diraup Rp 30.000.
Cara kedua, yaitu dengan mengemas dalam bentuk makanan siap saji. Menurut Ny Ningsih, cara ini lebih mudah dan praktis. Karena cukup dengan memberi opak mentah yang siap goreng di tempat produksinya. Modalnya adalah alat penggoreng serta kemasan plastik berlebel. ”Kalau kita sudah punya alat penggorengan, cukup dengan Rp 500.000 saja, uang sudah bisa berputar.”Dengan uang sebesar itu, kita bisa mendapatkan opak mentah kering sebanyak 100 kg dengan estimasi harga Rp 3.000/kg.
Sedangkan untuk biaya plastik dan pengemasan lainnya itu hanya Rp 200.000. ”Keuntungan kita bisa 100%. Apalagi kalau kita kemasi kecil-kecil, bisa lebih.” Demikian, langkah untuk mengikuti jejak bisnis opak ini. Selamat mencoba.

Tidak ada komentar: